Lets start to learn everything

Kamis, 25 September 2008

110 triliun tuk kesejahteraan guru?????

Tahun 2009 Menteri Pendidikan Nasional menggangarkan dana pendidikan dalam APBN 2009 senilai Rp224 triliun. Sebagiannya akan dipakai untuk meningkatkan kesejaterahan guru.

"APBN Tahun 2009 mengalami peningkatan 20 persen menjadi Rp224 triliun, sekitar Rp110 trilun kami anggarkan untuk kesejaterahan guru," kata Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo dalam acara berbuka bersama dengan wali kota Padang, Fauzi Bahar dengan jajaran Dinas Pendidikan Kota Padang di kampus Universitas Putra Indonesia, Padang, jalan Aur, Selasa (23/9/2008).

Bambang juga merincikan anggaran Rp224 triliun itu dialokasikan Rp75 triliun untuk Depdiknas, Rp110 triliun untuk kesejateraan guru, Rp20 triliun untuk Departemen Agama. Selain itu Mendiknas juga menggangarkan untuk di luar Depdiknas dan Depag sebanyak Rp4 triliun. Selebihnya sekitar Rp5 triliun untuk dinas pendidikan tingkat Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia.

"Dengan naiknya anggaran pendidikan, gaji guru dan dosen akan mengalami kenaikan 15 persen disertai kenaikan tunjangan. Tahun depan, gaji guru bergolongan paling rendah sebulan bisa mencapai Rp2 juta," ujarnya.

Tak hanya gaji guru dinaikkan, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga akan dinaikan 50 persen sehingga wajib belajar 9 tahun untuk tingkat SD dan SMP gratis pada 2009 kecuali untuk sekolah yang berstandar internasional.

"Selain itu kita juga akan diberikan Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOM) untuk guru dan dosen sehingga kualitas tenaga pendidikan di Indonesia terus meningkat," katanya.
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menegaskan, dunia pendidikan membutuhkan tenaga guru yang dinamis yang bisa memberikan pengajaran yang bermutu bagi murid. Jika seorang guru hanya sekadar meluluskan murid dengan nilai rendah, guru bukan lagi pahlawan tanpa tanda jasa.

"Guru itu pejuang tanpa tanda jasa. Tapi ada juga guru yang bukan pejuang, kalau dia hanya berbuat di bawah tanggung jawab, asal mengajar dan menaikkan murid. Guru yang termasuk pahlawan itu kalau berjuang dengan betul," tegas Kalla saat beraudiensi dengan alumni Pelatihan Guru Telkom-Republika di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (2/7/2008).
Untuk mengetahui tingkat dinamika guru dalam memberikan ajaran kepada murid, Kalla menegaskan, hasilnya bisa dilihat dari hasil ujian yang diberikan kepada siswa.
"Guru yang dinamis produknya adalah anak cerdas. Itu kenapa pemerintah menyatakan murid harus diuji untuk mengetahui sampai di mana ilmu yang diserap dari guru. Guru harus lebih dinamis dibanding murid," ujarnya disaksikan Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah.
(mbs)
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menegaskan, dunia pendidikan membutuhkan tenaga guru yang dinamis yang bisa memberikan pengajaran yang bermutu bagi murid. Jika seorang guru hanya sekadar meluluskan murid dengan nilai rendah, guru bukan lagi pahlawan tanpa tanda jasa.
"Guru itu pejuang tanpa tanda jasa. Tapi ada juga guru yang bukan pejuang, kalau dia hanya berbuat di bawah tanggung jawab, asal mengajar dan menaikkan murid. Guru yang termasuk pahlawan itu kalau berjuang dengan betul," tegas Kalla saat beraudiensi dengan alumni Pelatihan Guru Telkom-Republika di Istana Wapres, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (2/7/2008).
Untuk mengetahui tingkat dinamika guru dalam memberikan ajaran kepada murid, Kalla menegaskan, hasilnya bisa dilihat dari hasil ujian yang diberikan kepada siswa.
"Guru yang dinamis produknya adalah anak cerdas. Itu kenapa pemerintah menyatakan murid harus diuji untuk mengetahui sampai di mana ilmu yang diserap dari guru. Guru harus lebih dinamis dibanding murid," ujarnya disaksikan Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah.
Sebaiknya murid harus lebih dinamis dibanding guru....ya nggak??